089665024667 |
089665024667 |
E-mail : hadis97@gmail.com, YM : hadis97
Biaya pengiriman tergantung Jarak.
Lokasi bengkel Workshop : Jalan Gotong Goyong No 2 Pondok Bambu Jakarta Timur
Merawat Kayu Berdasarkan Jenisnya
Sudah sejak jaman dulu kayu digunakan untuk melengkapi bangunan rumah seperti pintu, jendela, atap dan berbagai perabot pengisi ruang. Dibandingkan dengan bahan yang lain seperti logam, kayu memang punya beberapa kelebihan. Misalnya kayu lebih mudah dibentuk sesuai dengan model dan ukuran yang diinginkan dan kayu juga lebih mudah ditemukan.Meski demikian, dibandingkan dengan logam kayu juga punya kelemahan, terutama dalam hal keawetan. Logam punya ketahanan yang jauh lebih lama dibanding dengan kayu. Namun demikian bila kita mengetahui teknik dan cara untuk merawat kayu, maka bahan ini juga bisa lebih awet dan tahan lama.
Sebelum digunakan, kayu dari jenis apapun harus melalui proses pengeringan. Adapun proses pengeringan yang terbaik adalah menggunakan sistem oven. Karena proses pengeringan bisa berjalan lebih cepat dan hasilnya lebih merata. Tujuan pengeringan ini adalah untuk menjamin agar model kayu yang sudah jadi tidak mudah berubah bentuk dan ukuran (melengkung atau menyusut).
Karena masing-masing jenis kayu punya karakter yang berbeda, maka teknik perawatannya juga berbeda pula. Kayu jati banyak digunakan untuk membuat furniture karena bisa memunculkan kesan mewah. Permasalahan yang sering timbul dari kayu ini adalah warnanya mudah terlihat kusam. Agar bisa bercahaya kembali, gunakan cairan khusus yang bisa dibeli di toko bahan bangunan atau material. Cara menggunakannya adalah cairan teresebut disemprotkan pada permukaan kayu kemudian dilap dengan kain.
Khusus untuk kayu yang berukir, cara membersihkannya adalah dengan menggunakan kuas kecil yang dicelupkan pada cairan tersebut kemudian diolehkan pada sela-sela ukiran. Untuk pengeringannya juga menggunakan kuas, namun diberi tutup kain pada bagian ujungnya. Sehingga cairan yang menempel pada ukiran bisa terhisap kain tersebut dan cepat kering.
Jenis kayu lain yang juga punya kualitas tidak kalah bagus dengan jati adalah kayu merbau. Kayu ini paling banyak digunakan untuk membuat lantai atau floring dengan alasan selain kuat tampilan tekstrunya juga bisa menimbulkan kesan mewah. Dan selain untuk floring, merbau juga bisa digunakan untuk kusen jendela dan pintu.
Masalah yang sering timbul terutama untuk penggunaan lantai adalah warna yang kusam serta muncul goresan pada permukaannya. Agar warnanya tahan lama, harus dihindarkan dari sinar matahari secara langsung. Jika ingin membersihkan juga tidak boleh menggunakan air, namun dengan cairan khusus. Untuk menghindari munculnya goresan, harus menyediakan kesed di depan ruang dan tidak boleh menggunakan sepatu dari bahan yang keras ketika masuk.
Kayu mahoni juga sering digunakan untuk membuat mebel. Meski kualitasnya lebih rendah dari kayu jati, namun prosentase penggunaannya juga cukup tinggi karena harganya relatif lebih murah. Yang sering menjadi masalah dari kayu ini adalah munculnya rayap yang menggerogoti bagian dalam kayu sehingga kayu jadi keropos.
Untuk menghindarinya, selain menggunakan cairan khusus anti rayap, sebelum digunakan kayu bisa diberi warna atau pelitur kayu tersebut diberi campuran oli dan minyak tanah yang diusapkan dengan menggunakan kuas pada permukaannya secara merata.
Kayu kelapa atau sering disebut glugu paling banyak digunakan sebagai penyangga utama untuk atap atau genting. Namun saat ini ada juga yang menggunakannya sebagai bahan pembuatan mebel dengan alasan bentuk seratnya yang sangat menonjol akan menambah nilai estetikan ruang.
Tidak ada teknik khusus untuk melakukan perawatan pada kayu ini. Namun sebelum digunakan harus dipilih kayu yang sudah benar-benar kering. Terutama sekali jika akan digunakan untuk penyangga atap. Perlu diketahui, pada bagian tengah batang kayu kelapa punya sifat yang lebih lunak dari bagian yang pinggir. Ketika membeli kayu ini harus memperhatikan betul pemilihan dan proses pemotongan atau penggergajiannya.
Selain itu proses pengeringannya juga tidak boleh menggunakan oven, karena selain prosentase penyusutannya sangat tinggi, jika terlalu kering kayu ini juga mudah patah dan tidak awet. Jadi pengeringannya harus melalui proses alami.
0 komentar:
Posting Komentar